Pertanian organik itu hanyalah bahasa sekarang kalau saya menyebutnya sama dengan pertanian tradisional atau pertanian cara nenek moyang kita dulu, dimana semuanya dari alam. Nenek moyang kita tidak pernah ketergantungan seperti kita sekarang, seperti kalau tidak beli pupuk atau racun kita tidak bisa berhasil….??
Tapi mereka memanfaatkan semuanya dari alam contoh, kalau disawah banyak lintahnya…tau lintah?? Mereka menggunakan manis madu, atau air tebu, dan yang lain-lain.
Terkadang kita acuh karena kemajuan, dan kita menyerap langsung yang kita tidak tau atau belum tahu, salah satu contoh katakanlah Bahasa, baru 1 jam kita berada di bintuhan dan ketika kita pulang kita sudah mengunakan bahsa bintuhan begitu juga dengan pola bertani kita tidak tahu dengan penggunaan pupuk kimia atau pestisida kita sudah ikut-ikutan mengunakanya, apa yang terjadi bukan hasil yang baik yang di hasilkan malah sebaliknya. Sebenarnya pertanian itu terbagi atas tiga, pertama pertanian Organik atau tradisional, yang kedua pertanian semi organik dimana kita mengunakan bahan kimia sedikit dan yang ketiaga pertanaian modern dimana semua mengunakan alat modern.nah inilah yang merusak kita kita ikut-ikutan padahal kita belum mengerti.
Dalam pertanian ada tiga faktor yang saling mempengaruhi , pertama Tanaman, kedua tanah dan yang ketiga lingkungan, apabila salah satu ini terganggu maka yang lainya ikut terganggu, katakanlah tanah dimana kita menggunakan pestisida yang berlebihan, ini akan membunuh semua mahluk hidup seperti cacing atau mikroba-mikroba yang ada di tanah, apa yang terjadi?? Tanah menjadi keras atau tidak menjadi subur lagi karena tidak ada lagi aktifitas yang terjadi ditanah, juga akan berpengaruh besar bagi tanaman, tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik karena tanah tidak subur lagi, apa yang terjadi dengan lingkungan?? Lingkungan menjadi ikut gersang kareana tidak ada tumbuhan disekitar.dalam hal ini ketiga faktor tersebut sangatlah mempengaruhi apabila terputus atau hilang maka akan terbentuk suatu ekosistem yang tidak seimbang.
Sebenarnya hal-hal ini sudah terjadi ditengah-tengah kita kita contohkan sawah.....
Ketika ketika mengunakan Pupuk kimia kita melihat setiap tahun kenapa kalau tidak diadakan pemupukan hasil produktiviatas kita menurun??karena pupuk kimia tersebut menurunkan kesuburan tanah, baik itu fisik, kimia dan biologi. Katakanlah kita mengunakan pupuk Urea, tau tidak dari mana asal urea tersebut??dari tambang.....
Unsur yang terkandung didalam pupuk tersebut ada unsur fosfor atau fospat yang diambil oleh atau di makan oleh tanaman tersebut hanya sedikit sekali, apa sisanya, atau yang tau?? Batuan fospat itulah sebabnya tanah menjadi keras kalau tiap tahun kita timbun dengan pupuk itu tanah akan menjadi tamabah tandus...
kalau kita mengunakan Pupuk atau pestisida secara berlebihan akan membunuh mahluk-mahluk mikroba, mikroba artinaya mahluk hidup kecil yang ada ditanah, sehingga proses pembusukan atau pengurai di tanah tidak terjadi lagi sebabnya tanah menjadi keras dan berdampak pada tanaman karean unsur-unsur yang dapat dimanfaatkan tanaman tidak terjadi.tanaman menjadi tidak sehat.
O...ya saya belum menjaskan apa dampak Negatif dari pada penggunaan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida.Dampak dari penggunaan bahan kimia ini menurunya keragaman hayati,seperti varietas unggul, menurunya kesuburan tanah baik itu fisk, kimia dan biologi seperti yang dijelaskan tadi, dan terjadi pencemaran lingkunagan.
Pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida terjadi pencemaran air permukaan, terbunuhnya serangga bukan hama, terbunuhnya musuh alam, teracunya pruduk pertanian, dan akibat penggunaan pupuk buatan meningkatnya Gas rumah kaca, tercemarnya air minum oleh nitrat, apa itu gas rumah kaca bukan rumah yang ada kacanya tetapi orang sebut pemansan global atau meningkatnya suhu bumi.
Sekarang timbul pertanyaan apakah kita berhenti bertani, kok semuanya berbahaya??
Jawabanya kita terus bertani tetapi bertani dengan konsep baru atau disebut sustainable agriculture nama lain pertanian lestari, pertanian berwawasan lingkungan, pertanian organik, konsep secara ekonomi menguntungkan, secara ekologi tidak merusak, secara sosial adil. Dalam prakteknya meniru sistem hutan tertutup dengan mengembalikan kesuburan tanah baik itu fisik, kimia dan biologi, seperti pengolahan tanah minimal,mengunakan pestisida alami, penggunaan pupuk alami. Jika dalam hal ini kita belum bisa lakukan sepenuhnya kita masih bisa mengunakan bahan-bahan kimia tetapi terkendali, misalnya katakanlah pembasmi rumput atau gulma kita lihat jika masih bisa dipakai cara lain dirumputi ya...kita rumputi jika memang tidak baru mengunakan herbisida kimia, terkadang itu kita mau praktis yang penting cepat selesai kita padahal kita masih bisa dengan cara merumput kita langsung basmi dengan herbisida. Untuk mengurangi dampak dari pada pengunaan bahan kimia dapat kita lakukan denagan cara misalkan kebun kita, kita bagi dua tahun pertama sebelahnya disemprot dan sebelahnya kita gunakan alat tradisional seprti merumput dan tahun berikutnya bergantian begitu seterusnya. Untuk penjelasnan-penjelasn konsep-konsep pertanian organik dapat dibaca yang dibagikan oleh tema-teman. Tapi saya coba baca prinsip-prinsip pertanian organik.
PRINSIP-PRINSIP PERTANIAN ORGANIK
Untuk Kesehatan
Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.
Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia. Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari system kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, social dan ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan
Prinsip Prinsip EKOLOGI
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan.
Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam system ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan. Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organic harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam. Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air
Prinsip KEADILAN
Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.
Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagisemua pihak di segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organic bertujuan untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan maupun produk lainnya dengan kualitas yang baik. Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya. Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang. Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya.
Prinsip PERLINDUNGAN
Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.
Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organic didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Karenanya, teknologi baru dan metode-metode yang sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh. Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung jawab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik. Ilmu pengetahuan diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering). Segala keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai dan kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses-proses yang transparan dan partisipatif
Berbagai sumber
Home
Kumpulan Artikel
MARI KITA BERTANI YANG RAMAH LINGKUNAGAN DI KABUPATEN KAUR