Sejarah Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal

0 komentar


Pada tahun 1958 masyarakat menelusuri mencari jalan ke pekan Minggu yang berada di dusun Tanjung Betuah yang ketika itu masih bernama dusun Pagar Agung. Orang-oarng yang melakukan perjalanan ini adalah bapak Supiri, bapak Mat Syarif, M. taher Pi’in Cenduh, Salam, Cik Ari, Sutan Sunan, Basri, Zain, Sangun, Dusman, Mawi, Pak Upik dan Anang Sudin.
Orang yang pertama menyusuk kesukutiga terdiri dari 3 orang yaitu bapak Dusaman, M Taher dan Mat syarif. Ketiga orang ini membuka lahan pertanian, untuk berladang dan berkebun. Beberapan waktu kemudian meyususl 4 orang yang yaitu bapak sumir, Yahalik, Mat sani dan Zain. Ke emapat oarng ini juga ikut berladang yang disebabkan ada keingin yang sama dengan mereka yang membukan lahan terdahulu. Peristiwa ini terjadipada tangun 1959 hingga 1960. Dengan bertambahnya penduduk, sedangkan wilayah tidak mencukupi untuk ada pertambahan penduduk yang mempunyai keinginan yang sama, sehingga orang-orang yang berladang ini eksodus ke wilayah desa yang sekanrang ini. Perpindahan ini merupakan hasil musyawaran dengan kata sepakat yang diketui oleh Bapak Basri, yang ketika itu beliau menjabat Penggawe terjadi pada tanhun 19961.
Semakin tahun, semakin bertambah pula penduduk yang berasal dari berbagai daerah Bapak Sutan Sunan dari Padang- Sumbar, ada beberapa oarang dari pesisir Kaur dan ada pula dari Ulu Nasal yang berasal dari Suku Semende, hingga yang berdomisili didaerah ini ada tiga suku ( Suku Minag, Pesisir Kaur dan dari Semende) maka bersepakatlah mereka yang mendiami daerah ini memberi nama “Sukutiga”.
Pertambahan penduduk yang pesat, maka pada tahun 1964 pendudk telah berjumlah 40 KK. Maka pada tahun ini dibangunlah sebuah Surau untuk tempat beribadah terutaman shalat jum’at yang dikerjakan secara gotong royong. Pada tahun 1966 Bapak Alkuk yang saat itu menjabat Pesirah kepala Marga Muara Nasal menghibbahkan tanah untuk membuat pemukiman atau Dusun dan lahan swah di wialyah sukuitiga dan Pamah Ketapang dengan maksud memperilahkan masyarakat untuk membuat rumah secara berkelompok (dusun) dan menggarap lahan sawah guna memenhui kebutahan pangan. Kemudian juga masyarakat diwialyah ini ikut menanam tanaman cengke seperti orang-oarng pesisir yang menetap do dusun Pagar Agung dan Gedung Menung. Perkebunan cengkeh ini mulai ditanam pada tahun 1967-an atau setelah setahun meletus G-30/S/PKI. Kemdian secara terus-menerus masyarakat menanam tanaman kebun yang bukan saja tanaman cengkeh tatapi juga menanam kopi dan lada.
Pada tahun 1971 terjadi peristiwa perubahan nama oleh Pesirah Dahlan Noor yaitu dari nama Sukutiga menjadi Tanjung GoLKAR, ini terjadi berkaitan dengan Pemilu 1991. Perubahan ini adalah merupakan stategi politik yang dimainkan oleh Dahlan Noor untuk memenangkan partai Golakr ketika itu.
Dusun Tanjung Golkar di definitipkan menjadi sebuah dusun yang dipimpin oleh depati yang pertama Bapak Bustami. setahun kemudian terjadi pergantian depati dari bapak Bustami digantikan oleh bapak ARJO. Pada tahun 1980 terjadi pemilihan deapti dengan calon tunggal bapak arjo.
Suatu kejadian yang luar biasa yang dialami oleh rakyat indonesia, dimana pemrintah saat itu memprogramkan penyemprotan tanaman cengkeh dengan nama “CDC”. Dengan program yang dikucurkan ini bukan membuat tanaman cengkeh menjadi sehat, justru tanaman cengkeh mati total. Hal ini sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat drastis menurun.
Dalam tahun 1983 dibuka jalan yang menghubungkan bengkulu dengan propinsi Lampung oleh PT . Bina Usaha ( PT. BU). Sebuah peristiwa yang dahsat juga menimpa rakyat kampung ini yaitu disaat Bendungan Irigasi Air Nasal kiri dibanaguan yang tepatnya pada tanggal, 10 Mei 1987 terjadi banjir bandang yang menghanyutkan 40 buah rumah dan tiga orang meninggal dunia hingga hari ini tidak ditemukan mayatnya, dan 60 buah rumah rusak berat, juga lahan pertanian ikut terkikis oleh air.
Dari peritiwa banjir bandang ini, membaut masyarakat di tarnsimigasi bedol desa ke wilayah Lalang Lebar atau desa Tanjung beringin saat ini. Perpindahan penduduk ini terjadi pada tahun 1988.
Share this article :
 
Kaur Semende Maje Nasal : Semende | imrodili | Surel
Copyright © 2010. KAUR SEMENDE - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger Published by Dracoola Media
Thanks To LoenBun