1.
Ngubah janji dalam negeri sekehendaknye saje.
2.
Menakah batu ke luase (ke hulu ke hilir dengan jahat
hati; membuka rahasia rumah tangga pada orang lain).
3.
Ngeghuh ulu mandian (hati jahat; perbuatan yang
merugikan orang banyak).
4.
Ngaut ke luase timbe ke dalam (perbuatan yang merugikan keluarga
sendiri dan merugikan ma-syarakat = perbuatan yang bertentangan dengan adat
istiadat masyarakat).
5.
Netak kula’ manda-i lawai (maling timbangan atau ukuran, juga
berarti menentang kemufakataan bersama).
6.
Membuang bayang merampas janggut (Menen-tang hukum alam; atau orang
yang sudah tua selalu merasa dan berbuat seperti orang yang masih muda).
7.
Nyelundupkan bubuk racun (Memasukkan ben-cana ke dalam
masyarakat).
8.
Serame dindak beghagih (merajalela bertuhan nafsu).
9.
Nutuh ranting peninggighan (merusak keindahan alam atau lingkungan).
10. Netak jambat
pelaluan (merusak
kepentingan orang banyak).
11. Sangi tentang
di dalam dusun (menghancurkan sendiri perdamaian).
12. Awak dik tau
meghase ahli pandai (salah pera-saan, sombong).
13. Betudung daun
di tengah dusun (menyem-bunyikan niat jahat).
14. Nyule di dalam
dusun (memecah belah
dan mem-bahayakan masyarakat).
15. Ncapakkan dedak
di muke lawang dusun (per-buatan yang menyakitkan orang banyak atau membuat
bencana pada masyarakat).
16. Nyemugh padi di
tengah dusun (mencari
senang sendiri dengan menyusahkan masyarakat).
17. Nyimpan racun
dalam jagat (menyiapkan
bom waktu untuk menghancurkan negeri / bangsa).
18. Nimbusi gawi
dalam dusun (menteror
pekerjaan masyarakat).
19. Nube ulu
mandian (meracuni
orang banyak).
20. Masang tipu
mangke kaye (mengutamakan
keli-cikan dalam berusaha).
21. Dikde ngenjuk
makan binatang kurungan / makh-luk benyawe.
22. Sekepung (semacam
permainan catur : saling sengsarakan, membuang waktu / tenaga dengan sia-sia).
23. Sebakik (idem).
24. Mbumbung
binatang buas (bermain api,
mengun-dang bencana besar).
25. Semut nyeberang
dijambati (membuang
waktu dan tenaga untuk memindahkan bencana dari tempat yang satu ke tempat
lain).
26. Pantak sial (memuja
syaitan untuk menyumpahi / mencelakakan orang : Bunyi sumpahnya : kegha-kap
naik batu mbak api makan sekam, rusak bina-selah dalam jurainye, sanak
familinye).
27. Naghik uwi
masih bekulit di dalam dusun (menye-bar ranjau di desa).
28. Naghik buluh
masih beupih di dalam dusun. (menghamburkan miang, sampah, dan debu ke tengah
masyarakat).
29. Ncapakkah ngkas
penyilapan kapagh di muke lawang dusun (mengotori kampung halaman mencoreng
arang di muka orang banyak).
30. Bersumpah
salah.
31. Membuang janji
adat (tak mau peduli
dengan hukum dan aturan).
32. Ncapakkah
kapagh di muka ghumah (primitif, tidak mengenal kebersihan).
33. Njegu-i kerbai
di aik mandian (pornoisme, tidak mengenal akhlak).
34. Ngintip di
ruguk seghut pinggir jalan, nanti jeme lalu diga’gaukah (perangai jahat
yang sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain).
35. Dikde nyangkagh
ingunan di malam hari (tidak mengenal kewajiban dan adat kemufakatan).
36. Kebun dikde
bekandang (idem).
37. Ngalangi siring
sawah lalu di tanah diwek (menolak rizki besar untuk keluarga sendiri dan
masyarakat).
38. Nebas belukagh
jeme (tidak tahu
adat dan hak).
39. Elang nyambar
buih (sangat
melanggar adat dan pantangan, menghina pribadi / keluarga orang, misalnya
dengan menyentakkan tengkuluk / jilbab di depan umum).
40. Kambing nyisili
tunas (makar porno,
mencium paksa anak gadis orang).
41. Nempileng
lautan atau adik daghe (sangat melanggar adat singkuh punduh atau sopan santun).
42. Ngambik sutik
mbalik due (sangat
tercelah, ribak, ijon dll.).
43. Bengkaghung
subuk jengal (mengintip
perem-puan sedang mandi).
44. Kelawai muanai
capai mamai (biadab, tidak
beradat tidak tahu sopan santun).
sumber : http://kepemimpinanmeraje.blogspot.com
sumber : http://kepemimpinanmeraje.blogspot.com