LARANGAN (LAMPIK EMPAT MERDIKE DUE)

0 komentar

1.      Ngubah janji dalam negeri sekehendaknye saje.
2.      Menakah batu ke luase (ke hulu ke hilir dengan jahat hati; membuka rahasia rumah tangga pada orang lain).
3.      Ngeghuh ulu mandian (hati jahat; perbuatan yang merugikan orang banyak).
4.      Ngaut ke luase timbe ke dalam (perbuatan yang merugikan keluarga sendiri dan merugikan ma-syarakat = perbuatan yang bertentangan dengan adat istiadat masyarakat).
5.      Netak kula’ manda-i lawai (maling timbangan atau ukuran, juga berarti menentang kemufakataan bersama).
6.      Membuang bayang merampas janggut (Menen-tang hukum alam; atau orang yang sudah tua selalu merasa dan berbuat seperti orang yang masih muda).
7.      Nyelundupkan bubuk racun (Memasukkan ben-cana ke dalam masyarakat).
8.      Serame dindak beghagih (merajalela bertuhan nafsu).
9.      Nutuh ranting peninggighan (merusak keindahan alam atau lingkungan).
10.  Netak jambat pelaluan (merusak kepentingan orang banyak).
11.  Sangi tentang di dalam dusun (menghancurkan sendiri perdamaian).
12.  Awak dik tau meghase ahli pandai (salah pera-saan, sombong).
13.  Betudung daun di tengah dusun (menyem-bunyikan niat jahat).
14.  Nyule di dalam dusun (memecah belah dan mem-bahayakan masyarakat).
15.  Ncapakkan dedak di muke lawang dusun (per-buatan yang menyakitkan orang banyak atau membuat bencana pada masyarakat).
16.  Nyemugh padi di tengah dusun (mencari senang sendiri dengan menyusahkan masyarakat).
17.  Nyimpan racun dalam jagat (menyiapkan bom waktu untuk menghancurkan negeri / bangsa).
18.  Nimbusi gawi dalam dusun (menteror pekerjaan masyarakat).
19.  Nube ulu mandian (meracuni orang banyak).
20.  Masang tipu mangke kaye (mengutamakan keli-cikan dalam berusaha).
21.  Dikde ngenjuk makan binatang kurungan / makh-luk benyawe.
22.  Sekepung (semacam permainan catur : saling sengsarakan, membuang waktu / tenaga dengan sia-sia).
23.  Sebakik (idem).
24.  Mbumbung binatang buas (bermain api, mengun-dang bencana besar).
25.  Semut nyeberang dijambati (membuang waktu dan tenaga untuk memindahkan bencana dari tempat yang satu ke tempat lain).
26.  Pantak sial (memuja syaitan untuk menyumpahi / mencelakakan orang : Bunyi sumpahnya : kegha-kap naik batu mbak api makan sekam, rusak bina-selah dalam jurainye, sanak familinye).
27.  Naghik uwi masih bekulit di dalam dusun (menye-bar ranjau di desa).
28.  Naghik buluh masih beupih di dalam dusun. (menghamburkan miang, sampah, dan debu ke tengah masyarakat).
29.  Ncapakkah ngkas penyilapan kapagh di muke lawang dusun (mengotori kampung halaman mencoreng arang di muka orang banyak).
30.  Bersumpah salah.
31.  Membuang janji adat (tak mau peduli dengan hukum dan aturan).
32.  Ncapakkah kapagh di muka ghumah (primitif, tidak mengenal kebersihan).
33.  Njegu-i kerbai di aik mandian (pornoisme, tidak mengenal akhlak).
34.  Ngintip di ruguk seghut pinggir jalan, nanti jeme lalu diga’gaukah (perangai jahat yang sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain).
35.  Dikde nyangkagh ingunan di malam hari (tidak mengenal kewajiban dan adat kemufakatan).
36.  Kebun dikde bekandang (idem).
37.  Ngalangi siring sawah lalu di tanah diwek (menolak rizki besar untuk keluarga sendiri dan masyarakat).
38.  Nebas belukagh jeme (tidak tahu adat dan hak).
39.  Elang nyambar buih (sangat melanggar adat dan pantangan, menghina pribadi / keluarga orang, misalnya dengan menyentakkan tengkuluk / jilbab di depan umum).
40.  Kambing nyisili tunas (makar porno, mencium paksa anak gadis orang).
41.  Nempileng lautan atau adik daghe (sangat melanggar adat singkuh punduh atau sopan santun).
42.  Ngambik sutik mbalik due (sangat tercelah, ribak, ijon dll.).
43.  Bengkaghung subuk jengal (mengintip perem-puan sedang mandi).
44.  Kelawai muanai capai mamai (biadab, tidak beradat tidak tahu sopan santun).

sumber : http://kepemimpinanmeraje.blogspot.com
Share this article :
 
Kaur Semende Maje Nasal : Semende | imrodili | Surel
Copyright © 2010. KAUR SEMENDE - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger Published by Dracoola Media
Thanks To LoenBun