Bunawar (35) terduduk lemas di beranda rumahnya Desa Sukamenanti Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu. Sesekali ia mengusap air matanya yang menitik jatuh ke pipi. Bagaimana tidak, baru saja ia hendak mencari kepiting di Sungai Air Numan mendadak ia di usir oleh 3 aparat Brimob Polda Bengkulu dengan senjata laras panjang.
Bagi Bunawar dan ratusan masyarakat desanya, Sungai Air Numan merupakan rahmat yang tak terbilang yang dititipkan oleh Tuhan kepada mereka. Sungai Air Numan merupakan penghasil ikan, udang dan kepiting, bagi warga sekitar dan empat desa lainnya; Desa Way Hawang, Tanjung Baru, Tanjung Agung, dan Tanjung Beringin.
Sejak Agustus 2009, ketergantungan masyarakat 5 desa terhadap sungai terpaksa diputus secara paksa. Muara sungai yang terhubung langsung dengan pantai, berdiri satu pertambangan pasir besi. PT. Selomoro Banyu Arto (SBA). Dengan izin eksploitas yang dikeluarkan oleh Bupati, PT. SBA memblokir sungai, nelayan tidak diperkenankan masuk, jika nekat masuk mereka akan ditakut-takuti dengan tembakan peluru hampa dari anggota Brimob yang sengaja disewa oleh PT. SBA
‘’saya mampu membesarkan anak saya dari mencari ikan, kepiting dan udang di sungai itu,”terang Bunawar.
Tidak sedikit warga desa yang berhasil membangun rumah, menyekolahkan anak mereka hingga perguruan tinggi dari hasil mencari udang, dan kepiting dari Sungai Air Numan.
Bunawar juga mengaku sedih melihat kondisi sungai saat ini, seluruh pinggiran sungai terkelupas oleh buldozer dan excavator yang mencari pasir besi. Kondisi tersebut membuat ikan, udang dan kepiting menghilang.
‘’Sebelum pertambangan masuk, kami bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu per malam, saat ini jangankan mendapatkan uang, mendekati sungai saja kami tidak berani,” ucap Bunawar sambil menghela nafas.
Kehadiran PT. SBA tidak hanya membuat akses masyarakat terhadap sungai terputus, sejak SBA beroperasi dengan membendung muara sungai, banjir besar melanda desa, merendam puluhan usaha bata dan genteng warga, juga menenggelamkan usaha kolam udang.
Banjir itu juga merendam jalan lintas Bengkulu-Lampung setinggi paha laki-laki dewasa.
Belum lagi resah akibat banjir dan kehilangan matapencaharian, warga lima desa juga dicemaskan dengan ancaman abrasi, dan tsunami, mengingat Bengkulu merupakan daerah siaga bencana.
Merasa hidup mereka terancam warga mengadukan keluhan mereka kepada Pemda setempat. Namun, seperti biasa Pemkab menolak untuk mencabut izin PT. SBA yang jelas-jelas melanggar kaidah lingkungan hidup dan sosial.
Pemkab beralasan, bahwa dengan masuknya investasi dari PT. SBA maka, masyarakatlah yang diuntungkan, misalnya perusahaan dapat merekrut pekerja dari warga setempat, masyarakat sekitar lokasi tambang juga dapat membuka rumah makan bagi pekerja tambang.
Lucunya, fakta di lapangan menurut Bunawar warga setempat yang bekerja di PT. SBA tidak kurang dari 10 orang. Mereka dibayar Rp 35 ribu per hari dari pukul 08.00 WIB sampai 17.30 Wib. ‘’anda bisa hitung bekerja di tambang gaji mereka Cuma Rp 35 ribu per hari sedangkan kalau mereka mencari udang di sungai mereka bisa dapatkan Rp 100 ribu lebih per hari, mana yang lebih menguntungkan, tambang atau sungai,” tukas Bunawar.
Sumebr :walhi Bengkulu
Dari tuturan ini saya merasa sangat sedih sekali dan saya berfikir saya harus berbuat...
Desa Tj Beringin adalah Desaku yang tersayang...masyarakat kami sangat ketergantungan sekali dengan Sungai Air Numan untuk mencari nafkah keluarganya, dan sungai ini merupakan alat Pengikat dan silaturahmi desa-desa kami, di mana setiap tahunya sungai ini merupakan tempat mencari ikan dengan cara membubus atau menjebol tebatan pantai secara bersama-sama. selain itu Sungai ini mempunyai nilai Mitos sejarah yang kami yakini sungai air numan artinya dalam bahasa kaur Numan adalah Manis, dulu cerita legendanya sungai ini manis, tetapi karena ada sipahit lidah air ini berubah menjadi tawar.
selain itu apa yang bakalan terjadi terhdap perubahan lingungan daerah kami ini, semantara desa kami rawan stunami...karena ketinggiannya kurang dari 40 Mdpl.Selain itu juga dampak perubahan sosial di sekitar pertambangan...biasanya jika wilayah itu sudah ada perusahaan besar maka akan banyak hal-hal yang di larang oleh agama...
auzubilah min zalik...
Home
Kabar Kampung
Pilu, Sedih yang kurasakan saat mendengar keluhan masyarakat kampungku
+ komentar + 2 komentar
investasi,adalah untuk pemasukan keuangan daerah dan menambah lapangan kerja paling tidak buat penduduk di sekitarnya.seharusnya ini menjadi perhatian untuk bapak bupati sebagai kepala daerah.
Seluruh warga dapat mengajukan Class Action Ke PN Manna. Atau dapat meminta bantuan dari WALHI di Bengkulu.