Puyang Semende memperoleh daerah pemukiman baru (cerita rakyat)

0 komentar


Puyang Semende (nenek moyang, turunan pertama, cikal bakal) mengembara mencari tempat baru, karena di tempat lama selalu mengalami gagal panen...
Alkisah, puyang Semende tiba di daerah Semende sekarang ini, yang saat itu diduduki penduduk asli.
Puyang Semende membawa sebatang tongkat dua ruas bambu dan sebuah tempurung buah labu.
Ruas tongkat bambu bagian bawah diisi tanah, bagian atas diisi air.
Tempurung buah labu diisi gabah hampa dari padi gagal panen.
Setelah menyapa penduduk asli, puyang Semende bertanya:
+"Apakah labu ini berisi?"
(maksud puyang Semende adalah gabah hampa tersebut)
labu diguncang kuat-kuat sehingga kedengaran bunyinya.
-"Iya, berisi", kata penduduk asli
(maksud mereka labu itu ada isinya)
+"Apa penuh?"
(maksud puyang Semende adalah bernas bukan hampa)
-"Iya penuh"
Puyang Semende lalu menumpahkan "gabah hampa" yang ternyata telah berubah menjadi "gabah bernas"
Terima kasih!
+"Tahukan anda bahwa: tanah dan air di sini adalah milik saya?!"
(Puyang Semende menghentakkan tongkat bambunya ke tanah, penduduk asli mengira yang dimaksud adalah daerah tersebut; tanah air = negeri, country),
Penduduk asli sangat terkejut, karena ekspresi muka puyang Semende demikian seriusnya.
-"Anda berani sumpah?"
+"Sumpah demi langit dan bumi, bahwa tanah dan air di sini (dia hentakkan lagi tongkatnya ke tanah)
+"Adalah milik saya. Kalau salah, saya mati!", tegasnya.
Penduduk asli ketakutan karena puyang Semende ternyata tidak mati.
Mereka yakin puyang Semende sangat sakti.
Mereka minta ampun agar tidak dibunuh dan segera meninggalkan tempat itu.
Demikianlah, puyang Semende mendapatkan tempat pemukiman baru untuk anak cucunya hingga sekarang.
Daerah tersebut kemudian dikenal sebagai pusat penghasil "beras Semende".
Gabah yang tadinya hampa dan berubah jadi bernas adalah cikal bakal benihnya.

*Diangkat dari cerita rakyat suku Semende, Sumatera Selatan - oleh: Syekhfani
Share this article :
 
Kaur Semende Maje Nasal : Semende | imrodili | Surel
Copyright © 2010. KAUR SEMENDE - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger Published by Dracoola Media
Thanks To LoenBun