Geografi Budaya Masyarakat Bengkulu

1komentar

Secara historis-geografis di Bengkulu ini mempunyai etnis lokal, seperti: Bengkulu Melayu, Rejang, Serawai, Lembak, Kaur, Semende, Kaur Nasal, Pasemah, Enggano, Muko-muko dan Pekal. Disamping etnis lokal tersebut, sekarang ini penduduk Bengkulu sangat heterogen sebagai dampak dari migrasi penduduk dari luar Propinsi Bengkulu dan sebagai daerah penerima/tujuan program transmigrasi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Bengkulu pada tahun 2006 sebanyak 1,6 juta jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk 83,33 jiwa/Km².


Propinsi Bengkulu terletak di antara 2° 17’ -- 3° 31’ Lintas Selatan dan 101° 01’ --103° 41’ Bujur Timur. Batas-batas wilaiyah Propinsi Bengkulu, yaitu: di sebelah Utara berbatasan dengan Propoinsi Sumatra barat, di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Propinsi Lampung, di sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia di sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jambi dan Propinsi Sumatra Selatan.


Luas wialayah Propinsi Bngkulu mencapai ±1.978.870 hektar atau 19.788,7 Kilometer persegi. Wilayah administrasi Propinsi Bengkulu memenjang dari perbatasan Propinsi Sumarta Barat sampai ke perbatasan Propinsi Lampung yang jaraknya ±567 kilometer. Bagian Timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian Barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang dari Utara ke Selatan serta diseling-selingi daerah yang bergelombang.

Topografi Propinsi Bengkulu dapat diklasifikasikanmenjadi: (a) low land, yaitu daerah yang berada pada ketinggian 0-100 di atas permukanaan laut, terdapat di sepanjang pantai. Luas daerah ini mencapai 708.435 ha atau 35,80%; (b) Bukit Range, daerah ini berada pada ketinggian 100-1000 meter di atas permuakaan laut. Terletak di sebelah Timur merupakan lereng pegunungan Bukit Barisan. Daerah ini di bagi menjadi dua kelompok yaitu derah dengan ketinggian antara 100-500 merer dan ketinggian antara 500-1000 meter. Luas daerah yang berada pada ketinggian 100-500 meter dari permukaan laut mencapai 625.323 ha atau 31,60%, sedangkan yang berada pada ketinggian antara 500-1000 meter dari permukaan laut luasnya mencapai 405.688 ha atau 20,50%; (c) daerah yang berada pada ketinggian 1000-2000 meterdi permukaan laut. Terletak lebih Timur dari jalur kedua sampai ke Puncak pegungan Bukit Barisan dan umumnya merupakan kegiatan vulkanis dan tektonis. Luas dearah pada ketnggai 1000-2000 meter dari permuakaan lautmencapai 239.924 ha atau 12,10%.

Berdasarkan topografi tersebut, wilayah permukiman mastarkat Bengkulu secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) masyarakat yang bermukiman di Daerah pesisir yagn merupakan low land. (2) masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan/pegunungan. Masyarkat Bengkulu yang berada di daerah perbukitan/pegunungan, sebagian besar bermata pencaharian sebagai peladang atau pekebun dan seju8mlah kecil penduduk ada yang bekerja ditambang emas,yaitu di daerah Lebong Tandai-Ketahun dan sekitar Muara Aman.


Perlu untuk dipahami, jika membahas wilayah pesisir dibengkulu tidak harus selalu dipersepsikan pada jenis pekerjaan tertentu. Artinya jika membicarakan wilayah pesisir di Bengkulu tidak semata-mata harus dihubungkan dengan kegiatan nelayan (kelautan) saja. Pembagian wilayah pesisir dengan perbukitan/pegunungan di bengkulu didalam tulisan ini merupakan konsep kewilayahan. Wilayah pesisir dan laut merupakan tatanan ekosistem yang memiliki hubungan sangat erat dengan daerah lahan atas (upland), baik melalui aliran air sungai, air permukaan (run off) maupun air tanah (ground water) serta kegiatan manusia. Keterkaitan tesebut menyebabkan terbentuknya kompleksitas dan kerentanan diwilayah pesisir (sadeli, dkk, 2003). Masyarakat pesisir dibengkulu sebagian memang bermata pencaharian sebagai nelayan tetapi banyak juga penduduk desa diwilayah pesisir yang mata pencahariannya disektor pertanian dan perkebunan. Disamping itu, beberapa kota di propinsi bengkulu (seperti: kota muko-muko, bengkulu, manna dan kaur) memang terletak di pesisir, sebagai mana lazimnya masyarakat perkotaan yang telah mengalami berbagai diversifikasi pekerjaan, maka banyak penduduk di kota-kota tersebut yang bekerja disektor perdagangan, perindustrian, pemerintah, jasa konstruksi, transportasi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengelolaan wilayah pesisir di Bengkulu membutuhkan kerja sama yang baik antar-stakeholder, baik yang berada diwilayah pesisir itu sendiri maupun yang berada didaerah perbukitan/pegunungan
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

Februari 24, 2009

Blog nya alap
salam kenal

Posting Komentar
 
Kaur Semende Maje Nasal : Semende | imrodili | Surel
Copyright © 2010. KAUR SEMENDE - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger Published by Dracoola Media
Thanks To LoenBun